Ketua tim pemenangan pasangan nomor 3, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, Muhammad Taufik, mengklaim bahwa pihaknya menemukan 104.000 pemilih yang tak jelas asal-usulnya. Temuan tersebut diperoleh berdasarkan hasil penyisiran yang dilakukan secara mandiri.
"Kami sisir dari DPS (daftar pemilih sementara) yang diberikan. Hasilnya itu (104 ribu tidak jelas)," kata Taufik dalam keterangan tertulisnya, dikutip
RMOL Jakarta, Sabtu (26/11).
Taufik menambahkan, dari data tersebut, ada 43.427 pemilih dengan nomor induk kependudukan (NIK) ganda.
"Tidak hanya triple NIK, bahkan ada yang empat, lima, hingga delapan NIK yang sama," kata politikus Partai Gerindra itu.
Taufik juga mengatakan, ada 59.713 data pemilih yang tidak memiliki kartu keluarga (KK). Bahkan, ada ratusan keluarga memiliki nomor KK yang sama.
"Ini aneh. Sebab, NIK itu keluar dari KK. Masak KK tidak ada?" tegas Taufik.
Taufik menjelaskan, data bermasalah itu akan berpengaruh pada lancarnya penyelenggaraan Pikada DKI Jakarta 2017.
Untuk itu, dia berharap agar KPU dan tim calon lainnya bersama-sama menyisir. Ia mengungkapkan, jika tidak segera diselesaikan, ratusan ribu pemilih itu nantinya akan menjadi pemilih siluman.
Tim pemenangan Anies-Sandi, kata Taufik, sudah menyurati KPU mengenai permasalahan tersebut.
"NIK itu memang urusan Dukcapil, tetapi verifikasi urusan KPU," kata dia.
Taufik menambahkan, daftar pemilih bermasalah tersebut paling banyak ditemukan di kawasan Jakarta Timur.
[ald]
BERITA TERKAIT: