"Pertama, Relawan NKRI berjanji untuk tetap setia dan berpegang teguh pada Pancasila dan UUD 1945. Kedua, Relawan NKRI berjanji untuk tetap setia dan berpegang teguh pada NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. Ketiga, Relawan NKRI berjanji untuk tetap setia kepada Presiden Republik Indonesia sebagai simbol negara serta menolak setiap upaya aktor-aktor politik yang mencoba menjatuhkan pemerintahan yang sah.
Ikar kesetiaan ini dibacakan Veldy Reynold. Sementara itu, Hendrik Dikson Sirait selaku ketua pelaksana dan salah satu inisiator Relawan NKRI mengatakan bahwa ikrar kesetiaan itu penting ditegaskan karena melihat situasi politik saat ini sudah mengancam keutuhan bangsa Indonesia.
Situasi politik nasional belakangan ini gaduh dan cenderung mengarah pada terkoyaknya sendi-sendi kebangsaan. Itulah yang mendorong kami untuk menegaskan ikrar kesetiaan kepada NKRI yang dibangun di atas landasan kebhinnekaan,†tegas Hendrik.
Hendrik mengatakan, akhir-akhir ini terdapat indikasi nyata adanya ancaman terhadap sendi-sendi kebangsaan itu datang dari sejumlah kalangan dan aktor politik yang sudah sejak lama selalu bersikap negatif kepada pemerintahan yang sah pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla.
Kendati kritik terhadap kekuasaan diakui Hendrik merupakan bentuk partisipasi masyarakat yang lazim dalam demokrasi, namun Ia menyayangkan mereka yang melakukan hal itu menggunakan isu-isu sensitif di masyarakat yakni suku, agama, ras, dan antar-golongan (SARA) sebagai tameng kehendak nafsu kekuasaannya.
"Kita melihat bahwa nafsu atas kekuasaan telah menguasai sejumlah aktor politik di tanah air, sehingga tega menggunakan isu-isu agama untuk mengoyak persatuan dan kesatuan yang telah puluhan tahun kita jaga," ujarnya.
Indonesia, menurut Hendrik, adalah harapan dunia untuk menciptakan tatanan dunia baru yang damai, yang tidak mempertentangkan antara Islam dan demokrasi, antara demokrasi dan kemajuan, serta kemajuan dan nilai-nilai kearifan local dari berbagai suku-suku bangsa di Nusantara.
[ysa]
BERITA TERKAIT: