Apalagi Ahok sudah resmi didukung tiga partai, Hanura-Nasdem-Golkar, sebagai calon gubernur. Karena itu, jika PDIP memang serius mendukung Ahok, mereka bisa mengajukan nama untuk posisi Cawagub.
"Sepantasnya yang jadi gubernur adalah Ahok. Jadi kalau partai lain (PDIP) ingin bergabung, itu jadi bagian pasangan saja untuk Cawagub," ungkap Anggota Dewan Pakar Partai Nasdem, Taufiqulhadi, kepada wartawan di kompleks DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (24/8).
Taufiqulhadi mengatakan pihaknya akan memberi masukan kepada Ahok agar tetap pada posisi awal sebagai calon gubernur walau apapun yang terjadi.
"Kami sebagai pendukung akan berusaha semaksimal mungkin," tegasnya.
Sebelumnya, PDIP mengaku melakukan tiga bentuk simulasi pasangan Cagub-Cawagub. PDIP memosisikan petahana Ahok sebagai Cawagub dari PDIP. Sedangkan calon DKI-1 tentu saja berasal dari kader PDIP.
"PDIP jumlahnya 28 dan tiga partai pendukung Pak Ahok punya 24 kursi (di DPRD Jakarta). Kita simulasi cagub dari PDIP, pasangannya jika Pak Ahok cawagub, ada Djarot-Ahok, Risma-Ahok, FX Rudi-Ahok," ungkap politikus muda PDIP, Masinton Pasaribu.
[ald]
BERITA TERKAIT: