Di masa perang kemerdekaan dan sesudahnya, pria kelahiran Bondowoso 1 Januari 1924 itu mendirikan sekaligus memimpin TKR Pelajar Surabaya, juga Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP) yang berpusat di Malang, Jawa Timur (1946-1950).
Sesudah Indonesia merdeka dan mulai membangun, Mas Isman menjadi salah satu tokoh penting pendiri Kosgoro pada 10 November 1957. Organisasi koperasi ini terus berkembang ke tingkat nasional dan berkontribusi sangat besar pada pembangunan.
Tokoh yang sudah ditetapkan menjadi Pahlawan Nasional pada tahun lalu itu, pernah menerima berlimpah tugas negara, misalnya di Kantor Perdana Menteri Indonesia pada 1956-1958, Anggota delegasi RI untuk berunding di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 1958 dan menjadi Kepala Perwakilan RI di Rangoon, Birma pada 1959, Duta Besar RI di Bangkok, Thailand (1960-1964), dan Kairo, Mesir (1964-1967) dengan pangkat Brigjen. Pada periode 1978-1982, ia menjadi anggota DPR/MPR RI.
Hari ini, seluruh jajaran Pimpinan Pusat Kolektif (PPK) Kosgoro 1957 di bawah pimpinan Aziz Syamsuddin dan para kadernya akan menggelar ziarah ke pembaringan terakhir Mas Isman di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.
Kalau tak ada aral melintang, agenda tersebut akan dijalankan sekitar pukul 15.30 WIB dan dihadiri Aziz Syamsuddin serta Sekjen Kosgoro 1957, Bowo Sidik Pangarso, beserta semua pimpinan organisasi pendiri Golkar itu.
[ald]
BERITA TERKAIT: