"Ada informasi, per bulan hanya mendapatkan Rp 100 ribu, Rp 150 ribu, rata-rata Rp 300 ribu. Ini tidak manusiawi. Karena mereka harus mengajar. Tidak mesti ada yang punya kendaraan pribadi, ada yang memakai angkutan umum, jadi tidak cukup untuk kehidupan mereka," kata Wakil Ketua Komisi X DPR, Fikri Faqih, dalam keterangan beberapa saat lalu (Senin, 30/5).
Fikri menjelaskan sejauh ini para guru honorer tersebut telah berulang kali berkirim surat kepada Mendikbud Anies Baswedan. Tapi, belum ada tanggapan dari Menteri Anies.
"Maka, kita akan segera agendakan rapat dengan Kemendikbud untuk menjelaskan status mereka apakah diangkat menjadi CPNS atau tidak," jelas Legislator PKS dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah IX ini.
Fikri berharap persoalan tenaga honorer K2 ini segera dapat diselesaikan oleh pemerintah. Sebab, dunia pendidikan, menurut Fikri, adalah pondasi penting dari sebuah bangsa yang harus diberikan perhatian lebih oleh pemerintah, baik dari sisi anggaran, kuantitas, hingga kualitas pengajarannya.
[ysa]
BERITA TERKAIT: