Hal itu berawal dari agenda Focus Group Discussion (FGD) terkait tata kelola migas yang digelar kemarin (Selasa, 24/5) di kantor Pertamina, Jakarta. Berdasar pemberitahuan sekretariat Komisi VII DPR, Pertamina mengundang para anggota Komisi untuk menghadiri acara itu.
Salah satu anggota Komisi VII, Adian Napitupulu, mengatakan sedianya acara FGD dimulai pukul 13,00 WIB. Tapi entah kenapa mundur selama 1,5 jam walaupun belasan anggota DPR sudah berkumpul. Acara pun dimulai pukul 14.30 WIB.
Setelah sambutan pembuka acara dari Dirut dan Pimpinan Komisi VII, berikutnya Pertamina menyampaikan dua paparan termasuk paparan akademis.
Nah, menurut Adian, saat pihak Pertamina memberikan pemaparan suasana ruang acara perlahan makin sepi dari peserta. Tanpa alasan jelas Dirut Pertamina pergi meninggalkan ruang acara dan diikuti oleh beberapa direksi. Akibatnya, ruang acara didominasi para anggota DPR RI dan staf Komisi maupun staf anggota DPR. Hal ini mengundang protes dari anggota DPR RI antara lain dari fraksi PKS, Gerindra dan PDI Perjuangan.
"Bagi anggota DPR komisi VII seharusnya sesuai undangan acara FGD adalah antara Komisi VII dengan Dirut Pertamina. Sehingga Dirut dan jajaran Direksi harusnya tetap hadir bersama Komisi VII di ruangan," kata Adian kepada wartawan.
Terlebih lagi, lanjut Adian, banyak pertanyaan yang akan disampaikan anggota Komisi VII terkait tata kelola migas. Diantaranya, soal benar tidaknya "pemain" migas di Petral dan ISC adalah orang-orang yang sama. Juga soal transparansi tata kelola migas, kesiapan cadangan migas jelang Lebaran serta berbagai informasi lainnya.
Setelah hujan protes akhirnya Dirut pertamina masuk kembali ke dalam ruangan. Namun demikian beberapa anggota Komisi VII sudah terlanjur kecewa karena apa yang dilakukan oleh Dirut sehingga suasana menjadi sangat tidak nyaman. Akhirnya, acara ditutup oleh Dirut tanpa penjelasan atau pemintaan maaf. Berikutnya anggota DPR Komisi VII yang meninggalkan ruangan.
"Dari peristiwa tersebut terlihat Pertamina tidak menghormati acara yang dibuatnya dan tamu yang diundangnya yaitu anggota anggota DPR RI," sesal Adian.
"Bisa dikatakan bahwa sikap tersebut adalah buah dari sikap arogan seolah Dirut Pertamina
full power dan bisa berbuat sesuka-sukanya," urai Adian.
[ald]
BERITA TERKAIT: