Menurut dia, pernyataan Arsul justru terkesan mengaitkan kematian kader PPP dalam tabligh akbar di Sleman itu dengan dualisme "partai kabah". Humphrey kecewa karena pernyataan Arsul yang menuding seolah ada elite PPP memprovokasi akar rumput untuk ikut berseteru dalam dualisme. (
klik di sini)
"Pernyataan saudara Arsul ngaco dan tidak tahu persoalan sesungguhnya di lapangan. Tolong jangan asbun (asal bunyi) kalau tidak tahu masalah," kata Humphrey kepada
Kantor Berita RMOL, Selasa (19/4).
Kejadian itu menimbulkan satu orang tewas atas nama Didin Bolawen, seorang warga Sleman. Ia meninggal dunia akibat kena pecahan bom molotov di bagian leher. Korban lain adalah Taufan yang mengalami luka di bagian punggung.
Menurut Humphrey, almarhum Didin dan kawannya termasuk pejuang partai yang ingin menegakkan kebenaran.
"Almarhum dan kawannya jelas pejuang yang menegakkan kebenaran, karena itu PPP seluruh Indonesia mengibarkan bendera setengah tiang selama 7 hari berturut- turut dan memanjatkan doa agar almarhum diterima amal ibadahnya dan keluarga almarhum diberikan ketabahan," ujar Humphrey.
[ald]
BERITA TERKAIT: