Demikian dikatakan pakar politik, Muhammad AS Hikam, lewat akun facebook miliknya beberapa saat lalu, menanggapi pengumuman Presiden Joko Widodo tentang pengangkatan Johan sebagai jurubicara.
Dikatakannya, Tim Komunikasi Istana yang dulu pernah dipimpin Teten Masduki (kini Kepala Staf Presiden) masih belum efektif karena Teten sendiri tidak memiliki kepiawaian di bidang itu.
Memang, munculnya Pramono Anung sebagai Menteri Sekretaris Kabinet bisa menambal kekurangan Teten. Namun, dengan kehadiran Johan Budi sebagai jurubicara, ia yakin "squad" Istana akan lebih solid.
"Johan Budi adalah sosok yang
cool dalam memberikan penjelasan dan mampu menerjemahkan pesan sesuai dengan audiens yang dihadapi, bahkan ketika dalam situasi yang kritikal sekalipun," kata mantan Menteri Ristek ini.
Yang jelas, menurut Hikam, kehadiran Johan adalah sebuah keuntungan besar bagi Jokowi. Sang presiden bukan hanya bisa meminta jubirnya berbicara kepada publik, tetapi juga dengan para elite politik di Istana.
Sosok Johan yang mandiri dan tidak memiliki kaitan dengan parpol serta kekuatan modal, lanjutnya, akan menopang kinerja Kepala Staf Presiden, di samping mengurangi beban Jokowi yang seringkali harus "menjubiri" diri sendiri.
"Kini dengan adanya Johan Budi, saya rasa Jokowi akan lebih
confidence untuk menyerahkan tugas komunikasi publik yang penting kepada mantan jubir lembaga antirasuah tersebut," pungkas Hikam.
[ald]
BERITA TERKAIT: