‎Di tangannya, masalah perdagangan malah makin rumit. Harga-harga pangan masih tinggi, para pedagang mogok jualan, masyarakat terus menjerit.
Saat Lembong dilantik menjadi menteri perdagangan Rabu pekan lalu, masalah perdagangan baru terfokus mengenai tingginya harga daging sapi. Tapi kini, harga daging ayam juga melambung. Di pasar-pasar tradisional, harga ayam menyetuh Rp 45 ribu.
‎Akibat tingginya harga ayam ini, banyak pedagang yang mogok. Selain itu, harga cabai rawit juga ikut-ikutan loncat, menyentuh Rp 60.000 sampai Rp 80.000 per kilogram.
‎Melihat kondisi sepekan ini, pakar ekonomi Universitas Airlangga, Tjuk Sukiadi makin ragu Lembong bisa mengatasi masalah perdagangan.
‎"Kok nggak ada gembarakan apa-apa. Terus terang saya paling meragukan kemampuannya," ucapnya Rabu (19/8) malam.‎
Tjuk mengakui Lembong adalah sosok yang pintar. Tapi, kemampuannya lebih banyak dalam bidang sekuritas dan pasar modal. Untuk dunia perdagangan, Lembong masih hijau.
‎Karena itu, Tjuk cukup merasa aneh saat Jokowi mengangkat Lembong untuk mengurusi pedagangan yang begitu rumit.
‎"Di dunia perdagangan, Lembong itu masih plonco. Ibarat sapi, dia baru tumbuh tanduk. Rachmat Gobel yang sudah malang melintang di dunia perdagangannya saja kewalahan, apalagi dia," tandasnya.
[dem]
BERITA TERKAIT: