Demikian dikatakan politisi Partai Demokrat, Gede Pasek Suardika, saat ditemui
RMTV di kawasan Senayan, Jakarta, kemarin malam (Jumat, 1/5).
Menurutnya, parpol yang sehat dikelola secara modern, tidak tergantung kepada figur melainkan bekerja dengan sistem. Kata dia, orang yang tidak baik pun kalau masuk ke dalam sistem yang baik pasti akan berubah menjadi baik. Begitu juga sebaliknya.
Ia menyebutkan, masih ada partai yang tidak memakai sistem berbasis demokrasi. Misalnya, sistem nepotisme atau memasukkan anggota keluarga ke dalam kepengurusan partai tanpa memperhatikan jenjang karir politik kader.
Dia juga menolak "sistem kebut semalamâ€, di mana parpol hanya hidup dan dinamis hanya saat menjelang pemilihan kepala daerah, pemilihan legislatif atau pemilihan presiden. Menurut dia, parpol yang tidak pernah melakukan kaderisasi sungguh-sungguh tidak akan punya konsep penyelesaian masalah.
Pasek, yang kini duduk sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah RI (DPD RI), juga mengungkapkan kondisi yang tidak sehat seperti di atas sedang terjadi di dalam Demokrat.
Situasi yang jauh dari cita-cita awal berdirinya partai semakin terasa jelang Kongres Demokrat bulan ini. Ia mencontohkan bagaimana prinsip kekeluargaan dibelokkan menjadi kepentingan keluarga tokoh partai.
"Demokrat jauh dengan cita-citanya, jauh dengan yang dulu. Dulu itu sangat bagus,†ujar salah seorang rekan dekat mantan Ketua Umum Demokrat, Anas Urbaningrum, ini.
[ald]
BERITA TERKAIT: