Relasi Etik PDIP dan Jokowi Harus Dieratkan Lagi dalam ‎Kongres Bali

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yayan-sopyani-al-hadi-1'>YAYAN SOPYANI AL HADI</a>
LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI
  • Selasa, 07 April 2015, 11:04 WIB
Relasi Etik PDIP dan Jokowi Harus Dieratkan Lagi dalam ‎Kongres Bali
ilustrasi/net
rmol news logo Kongres PDI Perjuangan menjadi momentum penting untuk menegaskan kembali relasi antara PDI Perjuangan dengan Presiden Jokowi.

"Hal ini penting, karena betapa pun PDI Perjuangan menjadi partai pemenang dalam Pilleg 2014 dan menjadi partai pengusung serta pemenang Pilpres 2014, namun PDI Perjuangan tak bisa disebut sebagai partai yang memerintah," kata‎ dosen politik FISIP Universitas Airlangga (Unair), Haryadi‎, beberapa saat lalu (Selasa, 7/4/)

Menurut Haryadi, setidaknya dari komposisi menteri dan jabatan negara lainnya, PDI Perjuangan mendapat jatah yang tak proporsional. Bahkan terkesan relasi antara PDI Perjuangan dengan Presiden yang adalah kadernya sendiri bersifat datar dan cenderung agak berjarak.

Situasi semacam ini, ungkapnya, niscaya berakibat buruk bagi pelembagaan dan demokratisasi sistem pemerintahan presidensial. Sistem presidensial merupakan amanah UUD 1945.

"Upaya penegakan sistem presidensial seharusnya dapat dimulai dengan merekayasa relasi antara partai pengusung (dan pendukung) dengan Presidennya. Dalam hal ini, posisi PDI Perjuangan merupakan kekuatan etik, bukan kekuatan negara," ujarnya.

Sedangkan posisi Presiden, kata dia, adalah merupakan petugas partai untuk kemajuan negara. Sebagai kekuatan etik, PDI Perjuangan wajib mendorong dan mengingatkan  Presiden untuk selalu menyerap ideologi partai dalam program dan kebijakan presiden. Sementara Presiden, sebagai petugas partai wajib mengacu ideologi partainya dalam melangkah mengelola pemerintahan negara.

"Hanya dengan cara begitu sistem presidensial akan tegak. Kita berharap kongres PDI Perjuangan di Bali nanti bisa mengeratkan kembali hubungan partai dengan presidennya. Serta, bisa menegakkan sistem presidensial lewat relasi partai  dengan presidennya. Inilah momentum bagi PDI-Perjuangan dan Presiden Jokowi," demikian Haryadi. [ysa]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA