Diketahui, Jokowi memulai Program Indonesia Pintar dengan meluncurkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) di Kantor Pos Pasar Baru, Jakarta Pusat, tadi siang. Bersama Menteri Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah, Anies Baswedan, Jokowi membagikan 177 KIP kepada warga yang hadir.
Anies mengungkapkan karena pentingnya program ini maka program Indonesia Pintar akan membangun sistem sambil menjalankannya.
"Tahun ini kita masih menggunakan anggaran yang ada untuk dua bulan ke depan. Tahun depan pasti ada perubahan anggaran," ujarnya.
Menurut Anies angka yang diajukan pada tahun 2015 pasti akan berbeda tergantung banyak hal, misalnya penyesuaian subsidi. Anies juga menekankan bahwa program Indonesia Pintar dan Indonesia Sehat bukan dilaksanakan kementerian.
"Ini adalah program pemerintah yang ditangani langsung di bawah kantor presiden. Jadi kalau Bantuan Siswa Miskin (BSM) dikelola kementerian, maka KIP ini adalah sebuah transisi menjadi program pemerintah yang terkait jaminan sosial," ungkapnya.
Pernyataan Anies didukung oleh Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, yang menyatakan bahwa Program Indonesia Sehat dan Pintar harus dilihat secara menyeluruh.
"Jangan lihat secara kartu, tapi secara programatis. Program Indonesia Pintar melalui KIP, Program Indonesia Sehat melalui KIS. Ini bukan sekadar kartu tapi program yang lebih besar," ungkap Khofifah.
[ald]
BERITA TERKAIT: