"Pilihlah salah satu capres tanpa harus disertai dengan kebencian kepada calon presiden lain yang tidak dipilih," jelas Dahnil pagi ini.
Anin sapaan akrab ekonom Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten ini yakin, bahwa masyarakat Indonesia sudah sangat rasional dalam berdemokrasi. Karena itu, dia berharap elit politik tidak menunjukkan sikap yang justru sebaliknya.
"Tunjukkan bahwa Indonesia negara berpenduduk Muslim terbesar yang demokratis yang perlu dicontoh oleh dunia," ungkap dia.
Lebih jauh katanya lagi, elit politik tidak boleh merusak demokrasi Indonesia hanya karena kepentingan kekuasaan lima tahun. Makanya, siapapun yang menang patut didukung dan berikan kesempatan untuk memperbaiki Indonesia.
"Tindakan provokasi, dan hasut tidak boleh merusak pesta demokrasi," pungkas Dahnil, yang juga moderator Asian and Pacific Youth Committee Religion For Peace (AYCRfP) ini.
[zul]
BERITA TERKAIT: