KRISIS KEDELAI

Pemerintah Gagal Lindungi Kepentingan Nasional

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Rabu, 04 September 2013, 16:57 WIB
Pemerintah Gagal Lindungi Kepentingan Nasional
Erik Satrya Wardhana/net
rmol news logo Krisis kedelai jadi bukti bahwa pemerintah tak lagi fokus pada tugasnya menyejahterakan rakyat. Impor pangan jadi jalan keluar karena kebijakan sudah salah dari pangkalnya.

Pemerintah harus meredefinisi ulang apa saja komoditas strategis rakyat. Selain itu, Badan Urusan Logistik (Bulog) juga harus diberikan kewenangan dan kekuatan penuh untuk mengontrol pasar pangan strategis. Jangan biarkan ada praktik kartel dalam pengadaan pangan impor.

"Tentukan dulu apa saja komoditas strategis. Bulog harus punya kekuatan penuh untuk stabilisasi pasar," kata  Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Erik Satrya Wardhana, kepada Rakyat Merdeka Online, Rabu (4/9).

Menurut politisi Partai Hanura ini, Bulog harus diberi wewenang melakukan pembelian ketika produk petani alami surplus atau melakukan impor ketika produksi dalam negeri alami defisit. Bulog juga harus kuasai minimal 50 persen komoditas strategis. Itu adalah kebijakan jangka pendek atau menengah.

Sedangkan untuk kebijakan jangka panjangnya, pemerintah harus tata ulang produksi komoditas mulai dari pengadaan benih sampai teknologi rekayasa benih, pemupukan, penanaman dan ketersediaan lahan, dan kelancaraan arus distribusi.

"Harus ada regulasi yang kuat dan keberpihakan pada produksi. Harusnya, berikan insentif agar petani tetap stabil dalam menanam produk itu. Sekarang terlihat, pemerintah gagal melindungi kepentingan nasional," tegasnya. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA