POLING

Sementara Ini Rizal Ramli Paling Berjaya di Antara Tokoh Sipil Lainnya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Selasa, 28 Mei 2013, 14:02 WIB
<i>Sementara Ini Rizal Ramli Paling Berjaya di Antara Tokoh Sipil Lainnya</i>
rmol news logo Setelah dua pekan kami membuka poling yang menseleksi tokoh asal militer, kini giliran para tokoh sipil yang bertarung dalam poling Rakyat Merdeka Online untuk mendapat predikat "paling layak" bertarung di Pilpres 2014, yang telah dibuka sejak Sabtu lalu (25/5).

Ada delapan tokoh sipil yang kami libatkan. Sebagian dari mereka adalah yang disebut-sebut masyarakat sebagai tokoh alternatif ideal. Kesemuanya adalah Aburizal Bakrie (capres Golkar), Dahlan Iskan, Gita Wirjawan, Hatta Rajasa (capres PAN), Isran Noor, Megawati Soekarnoputri (capres PDIP), Rizal Ramli dan Sri Mulyani.

Nama-nama capres alternatif kami ikut sodorkan demi memberi lebih banyak pilihan bagi masyarakat. Tantangan besar bagi capres alternatif adalah mereka mesti diuji terlebih dulu kompetensi dan elektabilitasnya di mata publik agar dapat bersaing dengan capres "jadul" seperti Megawati, Aburizal Bakrie dan Hatta Rajasa, yang sejak lama diungkit-ungkit oleh partai politik.

Dan faktanya, hasil sementara poling RMOL membuktikan dua nama tokoh alternatif yang bukan kader partai politik, yaitu Rizal Ramli dan Dahlan Iskan, menempati posisi satu dan dua favorit pembaca.

Sampai saat berita ini dilaporkan, Rizal Ramli menduduki peringkat pertama dengan perolehan sementara 25,7 persen. Sosok ekonom senior yang kini menjadi salah satu penasihat ahli di Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) ini bukan nama baru di bursa pencapresan.  Namanya sudah mencuat sejak jelang Pilpres 2009. Saat itu, tokoh non-parpol ini dikabarkan sempat dilirik partai besar untuk digandeng sebagai capres atau cawapres.

Rizal yang dikenal sebagai intelektual  idealis, belakangan ini kembali disebut-sebut oleh kalangan pengamat politik dan peneliti di lembaga survei sebagai tokoh alternatif yang bisa diandalkan parpol untuk merebut suara rakyat karena track recordnya yang bersih. Lembaga Pemilih Indonesia menggelarinya sebagai capres alternatif paling ideal untuk Indonesia. Rizal juga telah dimasukkan nominasi oleh partai baru yang tengah melejit, Partai Nasdem, sebagai capres andalan.

Di tempat kedua adalah Menteri BUMN, Dahlan Iskan, dengan perolehan 21,2 persen pemilih. Figur nyentrik yang dikenal sangat dekat dengan rakyat jelata ini, bahkan sempat diwacanakan oleh para pejabat teras di parpol-parpol besar seperti Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan juga oleh petinggi Partai Golkar. Dari beberapa pemberitaan media nasional, Dahlan Iskan masih dicitrakan sebagai figur bersih, salah satu menteri terbaik di kabinet, dan profesional yang memiliki kemampuan intelektual memadai. Pada Maret lalu, hasil survei yang dirilis Lembaga Survey Jakarta (LSJ) menyebut Dahlan Iskan sebagai calon presiden (capres) alternatif dengan tingkat akseptabilitas dan elektabilitas paling tinggi.

Boleh saja sebagian orang menyepelekan Megawati Soekarnoputri sebagai tokoh usang. Bahkan, Mega dianggap pantas dilabeli "spesialis kalah" ketika berlaga di pilpres. Tapi, pemimpin kharismatik dari massa banteng moncong putih ini setidaknya masih mengemban kepercayaan besar dari para pengikutnya. Mega masih bertaji, menduduki peringkat tiga dalam poling dengan angka perolehan 15,0 persen. Massa PDI Perjuangan masih sangat solid mendukung pencalonan si putri Bung Karno. Meski tak bisa disangkal, suaminya Taufiq Kiemas sendiri yang ngotot menolak jika sang istri maju kembali dalam pilpres dengan alasan regenerasi di tubuh partai.

Di luar tiga besar tadi, berturut-turut diduduki oleh mantan Menteri Keuangan yang diduga kuat terlibat skandal bail out Bank Century, Sri Mulyani (12,4 persen). Lalu, di posisi kelima Ketua Umum PAN sekaligus Menko Perekonomian Hatta Rajasa (11,5 persen). Kemudian, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie di urutan keenam (6,2 persen).

Dua tempat terbawah dipegang Menteri Perdagangan yang belakangan gencar "berkampanye" di media massa elektronik dan menyatakan siap mengikuti konvensi Partai Demokrat, Gita Wirjawan, dengan angka dukungan 5,3 persen. Dan tempat terakhir adalah kader Partai Demokrat dan Bupati Kutai Timur yang juga menjabat Asosiasi Pemerintahan Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Isran Noor, dengan angka terkecil 2,7 persen.

Semua hasil di atas adalah angka terakhir ketika berita ini diturunkan. Masih ada peluang bagi para pembaca yang budiman untuk memilih di masa sisa poling. Kami mengajak seluruh pembaca terlibat menyemarakkan proses demokratis menuju pemilihan 2014 yang tinggal satu tahun ke depan itu.

Perlu disampaikan, poling ini tidak mengikuti kaidah akademis. Poling ini menggunakan metode one IP one vote, artinya tidak mencerminkan sikap seluruh rakyat Indonesia. Poling hanya gambaran sikap pembaca RMOL, yang bersedia memberikan suara dalam poling. [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA