Amir memberikan kesaksian dalam persidangan yang mengesankan ada kedekatan yang erat antara elite-elite PKS seperti Tifatul Sembiring, Luthfi Hasan Ishaaq (tersangka) dan Hidayat Nur Wahid, dengan tersangka Ahmad yakni Fathanah dan Maria Elizabeth Liman. Hal itu terungkap saat dia menggambarkan kejadian tanggal 10 Januari 2013.
Saat itu ia memantau Maria yang diduga berencana melakukan penerbangan bersama Elda Deviane Adhiningrat (Direktur PT Radina Niaga Mulia) dan Ahmad Fathanah, untuk bertemu dengan Menteri Suswono di Medan.
Di bandara Soekarno Hatta, dirinya melihat Maria bersama Elda dan Fathanah berada di ruang tunggu 2F. Di sana, dia juga mendapati beberapa petinggi PKS. Ada Luthfi Hasan Ishaaq, Hidayat Nur Wahid (HNW) serta Tifatul Sembiring dan lainnya.
"Mereka kemudian naik pesawat Garuda Indonesia di kelas bisnis. Mereka saling bertegur sapa, senyum, seperti sudah kenal lama," ungkapnya.
Tifatul Sembiring yang dari awal yakin bahwa Fathanah bukan kader PKS alias cuma calo, memberi pelurusan lewat akun twitter. Menteri Komunikasi dan Informatika ini memang dikenal sebagai pejabat yang sangat aktif berkicau di twitter.
Lewat @tifsembiring beberapa saat lalu, Tifatul menulis "soal keterangan penyelidik KPK bahwa saya terbang ke Medan dengan Pak Hidayat, LHI dan pengurus PKS tanggal 10 Januari karena memang diundang acara PKS".
Namun, Tifatul mengaku sama sekali tidak tahu Fathanah dan Elizabeth menaiki pesawat yang sama.
"Yang saya baru tahu, ternyata Fathanah dan Elizabeth di pesawat yang sama. Soal ramah dan bertegur sapa dengan penumpang lain bisa saya lakukan," tambah Tifatul.
Di poin terakhir, dia katakan, dirinya pada waktu itu tidak kenal mana yang bernama Fathanah dan mana yang bernama Elizabeth.
"Yang saya kenal Pak Hidayat, LHI (Luthfi) dan pengurus PKS saja," pungkasnya yang sudah bukan lagi pengurus partai sejak Oktober 2009.
[ald]
BERITA TERKAIT: