Menurut mantan Wapres, Jusuf Kalla, hal itu dikarenakan jumlah parpol kian banyak dan tidak ada yang mayoritas.
Pandangan tersebut disampaikannya saat berpidato di acara peluncuruan majalah dan website "Indonesia 2014" di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Rabu (28/11).
Tokoh nasional bersapaan JK itu mengatakan, pemimpin yang bagus selalu melihat ke depan, mempunyai visi, dan tahu apa yang dihadapi negara saat ini.
"Karena itu, setiap pemimpin harus ada zamannya. Tidak ada pemimpin yang universal, walau secara prinsip mempunyai sesuatu yang sama. Tapi pada akhirnya berbeda," jelas JK.
Dia juga menegaskan, hanya sosok pemimpin yang bisa membuat maju satu negara. Kemajuan suatu negara tidak bergantung pada sistem yang dianutnya.
"Demokrasi AS maju, Indonesia nggak. Otoriter Cina maju, Kuba nggak. Ujung-ujungnya pemimpin yang mempunyai visi, menjadi teladan dan tahu apa yang dihadapi," tutupnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: