Kicauan Sutan baru-baru ini kembali jadi kontroversi karena menyebut presiden RI ke-4, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), dijatuhkan akibat terlibat skandal korupsi Buloggate dan Bruneigate.
Ceritanya berawal dari tengah Dialog Kenegaraan di kompleks DPD RI, dua hari lalu (Rabu, 21/11). Dalam diskusi bertema "Pembubaran BP Migas untuk Kemakmuran Rakyat?" itu, Sutan, yang juga menjabat Ketua Komisi VII DPR, berang ketika koordinator Gerakan Indonesia Bersih, Adhie Massardi, mengungkap indikasi mafia migas berlindung di balik rezim SBY.
Selain Sutan dan Adhie, pada saat itu hadir pula Wakil Ketua DPD, La Ode Ida; pengamat perminyakan Dr Kurtubi; mantan kepala BP Migas R Priyono; dan pengamat kebijakan publik Ichsanuddin Noorsy.
Dalam keterangan persnya, Adhie Massardi mengaku enggan merespons tuduhan Sutan Bhatoegana saat itu karena di luar konteks diskusi. Tapi, sejumlah kiai NU dan kalangan Nahdliyin yang mendengar pernyataan Bhatoegana lewat siaran langsung RRI Pro 3, merasa tidak terima tokoh panutannya dilecehkan oleh salah satu pendiri Partai Demokrat itu.
"Memang, tuduhan Sutan Bhatoegana soal Gus Dur korup itu kelewatan. Tendensius. Itu cara keji dia melindungi pemerintah SBY dari isu sebagai rezim korup," sesal Adhie, yang pernah menjabat jubir Presiden Gus Dur.
Kenyataannya, lanjut Adhie, dalam proses hukum Gus Dur tidak pernah terbukti terlibat Buloggate maupun Bruneigate. Itulah sebabnya Kejaksaan Agung menerbitkan
Surat Perintah Penghentian Penyelidikan (SP3).
[ald]
BERITA TERKAIT: