Diketahui, hujan deras yang mengguyur wilayah Bali sejak dua hari terakhir mengakibatkan banjir di sejumlah kawasan padat penduduk, khususnya di wilayah Denpasar Barat, yakni Pura Demak, Monang-Maning, Tegal Kerta hingga Pasar Kumbasari
Ratusan prajurit TNI bersama BPBD dan pemerintah daerah sampai saat ini masih berjibaku mengevakuasi korban, mengamankan materiil masyarakat, serta mendirikan posko darurat.
Sementara itu, Danrem 163/Wira Satya Brigjen TNI Ida I Dewa Agung Hadisaputra menyebut, lebih dari 400 prajurit diterjunkan untuk membantu masyarakat terdampak.
“Apabila ada anggota keluarga yang tidak diketemukan pasca banjir ini, masyarakat dapat segera melapor ke Kodim 1611/Badung agar kami bisa membantu proses pencarian,” kata Dewa Agung.
Sedangkan Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) IX/Udayana, Kolonel Inf Widi Rahman menegaskan bahwa seluruh prajurit dilibatkan sebagai bentuk komitmen TNI dalam melindungi keselamatan rakyat.
“Kehadiran TNI di tengah masyarakat diharapkan dapat memberikan rasa aman serta membantu mempercepat pemulihan situasi,” kata Widi.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis data terbaru jumlah korban meninggal dunia akibat banjir besar di Bali yakni sebanyak 16 orang hingga Kamis sore, 11 September 2025 pukul 17.00 WITA.
"Total korban meninggal dunia berjumlah 16 orang dan satu orang masih dilaporkan hilang," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya.
Rincian korban meninggal dunia adalah, 10 korban di Kota Denpasar, dua korban di Kabupaten Jembrana, tiga korban di Kabupaten Gianyar dan satu korban di Kabupaten Badung.
Adapun wilayah yang terdampak banjir itu mencakup enam kabupaten/kota, yakni Kota Denpasar, Kabupaten Jembrana, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Klungkung, Kabupaten Badung, dan Kabupaten Tabanan.
BPBD Provinsi Bali menginformasikan 562 warga mengungsi, dengan rincian 327 warga di Kabupaten Jembrana dan 235 warga di Kota Denpasar.
BERITA TERKAIT: