Diplomasi Militer Indonesia Menggema di 3rd China ASEAN Think Thank Exchange

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/adityo-nugroho-1'>ADITYO NUGROHO</a>
LAPORAN: ADITYO NUGROHO
  • Jumat, 20 Juni 2025, 03:50 WIB
Diplomasi Militer Indonesia Menggema di 3rd China ASEAN Think Thank Exchange
Perhelatan 3rd China ASEAN Think Thank Exchange yang dilaksanakan di Guiyang, China, Kamis, 19 Juni 2025/Ist
rmol news logo Tiga Perwira Tinggi (Pati) TNI mengemukakan gagasannya saat mewakili Indonesia dalam 3rd China ASEAN Think Thank Exchange yang dilaksanakan di Guiyang, China, Kamis, 19 Juni 2025. 

Mereka di antaranya Kapusjianmar Seskoal Laksamana Pertama TNI Salim sebagai pembicara Maritime Security Cooperation and Crisis Management, Dosen Strategi Lemhanas Brigjen TNI I Made Kusuma sebagai pembicara Shared Future: Current Situation and Vision of China ASEAN Defence Cooperation, dan Karo Humas Kementerian Pertahanan, Brigjen TNI Frega Wenas.

Kegiatan tersebut diinisiasi oleh PLA Academy of Military Science, China dan dibuka oleh Member of standing Committee of the CPC Giyang Municipal Committee Mr Fan Huzeng dan Deputy Director PLA Academy Military Science, Maj.Gen Chang Wei.
 
Ketiga perwakilan Indonesia mampu menjelaskan dengan gamblang tentang situasi terkini dalam "Shared Future: Current Situation and Vision of China-ASEAN Defence Cooperation" yaitu, penguatan kerja sama pertahanan melalui dialog dan pertukaran militer. 

Selanjutnya terkait isu-isu seperti keamanan maritim, terorisme, dan bantuan bencana. Begitu pula dalam Kolaborasi melalui forum seperti ASEAN Regional Forum (ARF) dan Pertemuan Menteri Pertahanan China-ASEAN (ADMM-Plus).

Selain itu, dengan membawa semangat Piagam Bandung yang merupakan non Alignment state, Indonesia harus memperkuat kemitraan dengan membangun kepercayaan dan pemahaman melalui dialog dan inisiatif bersama. 

Di antaranya meliputi isu-isu yang fokus pada pencegahan konflik dan mekanisme manajemen krisis. Misalnya seperti investasi dalam pelatihan dan program pendidikan untuk meningkatkan kemampuan angkatan bersenjata ASEAN dan kerja sama keamanan berkelanjutan dengan penekanan pada ancaman keamanan non-tradisional seperti keamanan siber serta perubahan iklim.

Sementara itu, kerja sama keamanan maritim antara China dan ASEAN di tengah sengketa Laut China Selatan dapat dilakukan melalui beberapa langkah strategis. Yakni dialog multilateral melalui Forum ASEAN Regional yang memanfaatkan platform seperti ASEAN Regional Forum (ARF). Hal itu dilakukan untuk dialog terbuka mengenai keamanan maritim serta mendorong penyelesaian sengketa melalui negosiasi dan mediasi, bukan melalui konfrontasi.

Kerja sama keamanan maritim yang efektif antara China dan ASEAN memerlukan komitmen untuk dialog, penyelesaian damai, dan kolaborasi dalam latihan serta patroli. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan dapat mengurangi ketegangan dan meningkatkan stabilitas di Laut China Selatan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA