Dalam Rangkaian Latopslagab 2024 berhasil menembakkan sejumlah senjata khusus dan berhasil menenggelamkan sasaran tembak.
Sehingga momentum tersebut ditindaklanjuti oleh Pushidrosal dengan menugaskan KRI Spica-934 untuk melaksanakan investigasi sasaran yang telah tenggelam menggunakan alat survei batimetri multibeam dengan kemampuan deteksi laut dalam.
Area investigasi sasaran dipusatkan pada laporan posisi terakhir oleh unsur pesawat udara TNI AL yang melihat sasaran tembak tenggelam.
Posisi obyek tersebut sangat berdekatan dengan laporan posisi sasaran tembak ketika mulai tenggelam oleh unsur pesawat udara. Selanjutnya berdasarkan analisis backscatter (hambur balik) untuk verifikasi, obyek tersebut memiliki intensitas 16,828 desibel, yang menunjukkan tingkat kekerasannya melebihi dasar laut di sekitarnya.
Obyek fitur tersebut tidak ditemukan pada base surface batimetri hasil survei pemetaan Pushidrosal pada tahun 2021, di perairan yang sama. Dengan beberapa informasi pendukung tersebut, maka dapat dipastikan bahwa obyek fitur bawah laut yang dideteksi oleh KRI Spica-934, merupakan sasaran sasaran tembak.
Pada momentum Latopslagab 2024 tidak hanya menjadi ajang uji kemampuan tempur kekuatan Koarmada saja namun diikuti pula sebagai ajang uji kemampuan dukungan survei pemetaan, khususnya kemampuan hidrografi oleh Pushidrosal.
Pendeteksian sasaran di laut dalam ini merupakan selaras dengan program prioritas Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali yaitu manajemen operasi dan sistem duklog, di mana TNI AL harus mempertajam kemampuannya terutama pada tujuh kemampuan, salah satunya survei dan pemetaan (surta) Hidros dan pemberdayaan wilayah pertahanan laut.
BERITA TERKAIT: