Dalam keterangan yang diperoleh
Kantor Berita Politik RMOL, kegiatan Penembakan Sasaran Permukaan (Gunex) Peran Tempur Bahaya Permukaan laut itu dilaksanakan untuk menghadapi kapal permukaan musuh yang disinyalir menggagalkan jalannya latihan bersama.
Killer Tomato yang disimulasikan sebagai kapal musuh, dijadikan sasaran tembak dengan jarak 3 mil. Satu persatu dimulai dari KRI Sultan Iskandar Muda-367, Kapal RSS Interpid-69, Kapal RSS Vigour-92, dan KRI Halasan-630 membombardir sasaran menggunakan peluru tajam Meriam 76 mm dan Meriam 57 mm hingga kapal musuh berhasil ditenggelamkan.
Pada Latihan Bersama ini juga dilaksanakan deteksi sasaran bawah air menggunakan APV-RT yang diluncurkan oleh tim Arsenal TNI AL dari KRI Halasan -630, dan membuat jajaran formasi Photoex bersama dengan Heli Panther serta satu Pesawat MPA CN-235 milik Indonesia dan satu Pesawat MPA 121-SQ milik Singapura.
Kolonel Laut (P) Obsen A. Naibaho selaku Dansatgas Latma Eagle Indopura 2023 menyampaikan latihan tersebut merupakan skenario latihan peperangan laut.
"Latihan ini dilaksanakan sebagai upaya meningkatkan profesionalisme dan menjaga naluri tempur prajurit KRI Sultan Iskandar Muda-367 dan KRI Halasan-630 sehingga dapat menunjukkan performa terbaiknya pada latihan bersama dengan prajurit Angkatan Laut Singapura (RSN)", ujar Dansatgas.
Pelaksanaan kegiatan latihan Latihan Bersama Eagle Indopura 2023 ini selaras dengan salah satu program prioritas Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali yaitu keberhasilan suatu operasi diperlukan penataan terhadap manajemen operasi guna menentukan strategi yang tepat serta efektif untuk mencapai tugas pokok yang lebih besar dan kompleks.
BERITA TERKAIT: