Awalnya, bantuan tersebut telah sampai di Timika, Kabupaten Mimika pada Senin (24/7), dari gudang logistik di Jakarta dan Jayapura.
Namun, bantuan yang diangkut menggunakan Helikopter Caracal milik TNI AU dan dua pesawat jenis caravan dari Bandara Mozes Kilangin Timika menuju Distrik Sinak pada Rabu (26/7), tidak kunjung didistribusikan karena faktor cuaca.
“Bantuan tersebut sudah berupaya dikirimkan melalui Distrik Sinak sejak Senin, namun bantuan tersebut tidak bisa diterbangkan lantaran terkendala cuaca,” kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo dalam keterangan tertulis, Kamis (27/7).
Selain faktor cuaca, faktor keamanan juga dipertimbangkan pada saat mendaratkan pesawat yang mengangkut sembako.
Salah satunya persoalan di Distrik Agandugume, padahal di distrik itu memiliki lapangan terbang.
Namun bantuan tidak bisa diterbangkan melalui distrik tersebut karena lapangan terbang sedang ditutup lantaran dalam perbaikan dan pertimbangan situasi keamanan.
Benny pun menyebut sebagian besar masyarakat Agandugume sudah bergeser ke daerah yang lebih kondusif.
“Karena alasan tersebut, alternatif paling mungkin adalah mengirimkan bantuan melalui lapangan terbang Sinak, karena masyarakat dari Distrik Agandugume dan Lambewi sebagian sudah berada di Sinak dan yang lainnya juga sedang bergeser dari kampung," kata Benny.
Adapun jenis bantuan yang dikirimkan Kemensos adalah makanan siap saji 4.000 paket, makanan anak 4.000 paket, lauk pauk siap saji 2.000 paket, tenda gulung 500 lembar, sarden 25 dus, kornet 32 dus, sosis 83 dus, abon sapi 15 dus, biskuit 18 dus.
Selanjutnya, pakaian anak (TK, SD dan SMP) 3.000 stel, pakaian dewasa 4.000 stel, celana dewasa 4.000 lembar, dan selimut 4.000 lembar.
BERITA TERKAIT: