Menyikapi itu, Pangdam XIV/Hasanuddin, Mayjen TNI Dr Totok Imam Santoso, bersama Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Setyo Boedi Moempoeni, telah bertemu, membahas penyerangan itu.
Hasilnya, Kodam XIV/Hasanuddin bersama instansi terkait kini melakukan penyelidikan dan investigasi, termasuk kemungkinan-kemungkinan ada kelompok tertentu yang memanfaatkan situasi.
Bila dihubungkan dengan TNI, Kapendam XIV/Hasanuddin, Kolonel Inf Rio Purwantoro, mengatakan, markas komando satuan TNI terdekat berjarak 2-3 jam lamanya dari lokasi kejadian.
"Pasukan terdekat dari Mapolres Jeneponto itu Yonif 726/Tml, berjarak 2-3 jam perjalanan," kata Rio, dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Jumat (28/4).
Sebab itu Rio membantah bahwa oknum TNI yang melakukan penyerangan. Sebab, saat kejadian berlangsung, satuan Yonif 726/Tml sedang karantina untuk berangkat penugasan operasi, tidak ada kegiatan cuti.
Bahkan, setiap 2 jam sekali dilaksanakan apel pengecekan. Selain Yonif 726/Tml, Rio juga menjelaskan, satuan teritorial terdekat selanjutnya adalah Kodim 1425/Jeneponto, separuh kekuatannya dinas, separuh kekuatan ada di tempat.
"Itupun terbagi lagi dengan melaksanakan pengamanan operasi ketupat/hari raya dan diperbantukan di Polres Jeneponto, serta tidak menggunakan senjata, senjata semua digudangkan. Karenanya, sangat kecil kemungkinan dilakukan anggota TNI," kata Rio.
BERITA TERKAIT: