"Kami mengutuk keras segala bentuk tindakan kekerasan atas nama agama dan ideologi apapun," kata Ketua AIHII, Dr Yusran, dalam keterangan tertulis yang yang dikirim ke redaksi, Senin (14/5).
Hingga berita ini diturunkan, bom bunuh diri di tiga gereja di Surabaya pada Minggu (13/5) menewaskan 18 orang termasuk pelaku. Sementara bom bunuh diri oleh dua pasangan teroris di dua tempat yang berbeda di area Polrestabes Surabaya pada Senin (14/5) pagi menewaskan 4 orang.
Yusran mengajak seluruh pihak yang berkepentingan bekerjasama dengan AIHII dalam melakukan kajian akademik dan kajian analisis kebijakan strategis guna mencegah penyebaran serta implementasi ideologi kekerasan pada mahasiswa dan masyarakat luas.
"Kami mengajak masyarakat untuk tenang, tidak takut, dan tidak terprovokasi dengan isu-isu SARA. Kami juga memohon pada pihak berwenang untuk melakukan tindakan politik dan hukum dengan tetap memperhatikan hak asasi manusia," katanya.
Terakhir, dia mengajak akademisi HI di seluruh Indonesia agar bahu–membahu mengedukasi masyarakat agar tidak mudah terhasut isu atau ajaran radikal yang mengatasnamakan agama atau ideologi tertentu.
[dem]
BERITA TERKAIT: