Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

KSAD: TMMD Strategi Hadapi Unrestricted War

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Jumat, 04 Mei 2018, 11:10 WIB
KSAD: TMMD Strategi Hadapi <i>Unrestricted War</i>
Mulyono/Dispenad
rmol news logo Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono menutup pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-101 Tahun 2018 di Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kamis (3/5).

Selaras dengan tema TMMD tahun ini, "TNI Manunggal Rakyat Membangun Karakter dan Kemandirian Bangsa",  KSAD berharap agar TMMD tidak hanya menghasilkan output berupa fisik semata, namun juga mampu membangun karakter bangsa, khususnya generasi mudanya. Hal ini penting, karena output tersebut akan mendorong outcome yang sangat berharga, yaitu generasi muda yang kompetitif dan kemandirian bangsa.

"Di tengah badai krisis global dan epidemi virus kebangsaan, kita dituntut untuk lebih mampu memelihara dan mengembangkan segenap potensi bangsa, baik sumber kekayaan nasional, SDM maupun yang lainnya. Oleh karenanya, demi mewujudkan bangsa yang mandiri dan sejahtera dalam kerangka NKRI, maka berbagai hal positif yang telah dilakukan selama ini harus terus dilanjutkan bahkan dikembangkan," ujar KSAD yang juga Penanggung Jawab Operasional TMMD.

KSAD menjelaskan, meski secara ekonomi global dapat dikategorikan baik, hingga kini Indonesia belum dapat membebaskan diri dari kemiskinan dan kesenjangan. Bahkan, tanpa disadari, di tengah kebanggaan sebagai negara yang sangat demokratis, justru Indonesia mengalami  kerentanan konflik dengan menguatnya politik identitas dan meluasnya berita hoax dan ujaran kebencian yang berbau SARA, hampir di seluruh wilayah.

"Kita tidak boleh menafikan situasi ini, apalagi dalam waktu dekat kita akan menyambut pesta demokrasi. Sebagai perhelatan aspirasi rakyat, Pilkada serentak 2018 seharusnya dapat  digunakan sebaik-baiknya untuk memilih pemimpin yang transformatif serta memiliki komitmen dan integritas yang kuat kepada rakyatnya. Jangan menjadikan momentum pesta demokrasi ini hanya untuk memenuhi hasrat politik pribadi atau golongan, yang justru malah dapat memecah persatuan dan kesatuan bangsa," paparnya.

Pada kesempatan ini, KSAD mengajak seluruh komponen bangsa agar berpartisipasi aktif dalam pembangunan nasional dengan memanfaatkan pesta demokrasi ini secara bijak dan bertanggung jawab.

"Memilih adalah hak setiap orang, namun yang paling utama, menjalankan kewajiban dan menghargai berbagai pilihan secara bertanggung jawab, demi rakyat dan bangsa Indonesia," tegasnya.

Lebih lanjut KSAD menjelaskan, teknologi digital telah menjadi tulang punggung dalam berbagai aktivitas masyarakat, baik untuk kepentingan pribadi, sosial masyarakat maupun pemerintahan. Demikian juga halnya dalam konteks pertahanan.

Diseminasi teknologi dan mitigasi resiko global telah berhasil menggeser hakekat ancaman dan paradigma dari perang konvensional menjadi perang yang kompleks dan tidak terbatas.  

Perang yang juga dikenal sebagai unrestricted war ini, strategi dan taktiknya tidak hanya menggunakan kekuatan militer namun juga kekuatan non militer seperti ipoleksosbud dan teknologi. Dalam konteks penguasaan negara pun tidak harus dilakukan secara fisik atau secara langsung, namun dapat dilakukan secara tidak langsung atau proxy.

Sedangkan pelaku atau aktornya tidak lagi negara atau state, namun bisa juga perorangan, kelompok orang dan berbagai organisasi non pemerintahan lainnya, baik dari dalam negeri maupun jaringan internasional.

Untuk menghadapi situasi tersebut, menurut KSAD, bangsa Indonesia harus memiliki suatu sistem pertahanan negara yang terintegratif baik dari aspek militer maupun non militer secara efektif.

"Jika ditelaah dengan cermat, maka sistem pertahanan terintegratif yang dimaksud tadi, salah satu diantaranya dilakukan melalui program TMMD yang juga sasarannya tidak hanya pembangunan kekuatan wilayah pertahanan yang tangguh, namun juga pembangunan fisik dan non fisik dalam mengakselerasi upaya pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat, " urainya.

Menurut KSAD, kerja keras di 50 wilayah sasaran TMMD, telah memberikan hasil yang sangat signifikan dan bermanfaat bagi masyarakat yang ada di sekitarnya.

Dengan dukungan anggaran dari Pemda yang mencapai sekitar Rp 86,935 miliar, Satgas TMMD dapat menyelesaikan pekerjaan fisik dan non fisik sesuai dengan sasaran dan alokasi waktu yang ditetapkan dengan aman.

Tercatat sekitar 272 sasaran fisik telah dituntaskan, baik berupa pembangunan sarana transportasi dan rehabilitasi jalan, pembuatan dan perbaikan sarana irigasi dan sanitasi, rumah ibadah, tempat tinggal dan sekolah, serta berbagai pusat kegiatan masyarakat.   

Kemudian dari aspek non fisik, di sela-sela kegiatan pengerjaan sasaran fisik, Satgas juga menyelenggarakan kegiatan penguatan imunitas bangsa. Kegiatan yang dilaksanakan di antaranya berupa sosialisasi dan pembekalan wawasan kebangsaan, kewaspadaan nasional, kecintaan tanah air, penangkalan penyalahgunaan narkoba dan penyebaran paham radikal serta berbagai kegiatan lainnya.

Kasad menyampaikan, melalui program fisik dan non fisik tersebut, TMMD dapat memberikan platform atau landasan kehidupan berbangsa dan bernegara yang selaras dengan cita-cita bangsa Indonesia, yaitu mewujudkan NKRI yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945.[wid]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA