Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kapuspen TNI: Jarak Terdekat Kampung Di Asmat Ditempuh 1 Jam

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Minggu, 21 Januari 2018, 06:32 WIB
Kapuspen TNI: Jarak Terdekat Kampung Di Asmat Ditempuh 1 Jam
Ben Yura Rimba di Distrik Agats/Puspen TNI
rmol news logo Personel Satuan tugas Kesehatan TNI Kejadian Luar Biasa (KLB) bersama-sama dengan  Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bergerak cepat memberikan pelayanan medis di lapangan kepada warga, dengan memasuki kampung-kampung terpencil yang berada di Kabupaten Asmat, Papua, Sabtu kemarin (20/1).

Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) TNI Mayjen TNI dr Ben Yura Rimba saat mengunjungi warga Asmat yang terkena dampak penyakit di Kampung Ewer Distrik Agats, Kabupaten Asmat mengatakan bahwa dari segi sumber daya manusia, Satgas Kesehatan TNI dan Kemenkes RI telah membawa dokter-dokter spesialis dan tim medis yang cukup lengkap, termasuk obat-obatan dalam kuantitas yang cukup banyak dari Jakarta.

"Kami juga melakukan kerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI dalam rangka melaksanakan vaksinasi, sehingga dari segi sumber daya manusia dan logistik tidak ada masalah," kata Mayjen Ben.

Lebih lanjut Kapuskes TNI menjelaskan bahwa permasalahan utama yang menjadi kendala dalam pergerakan personel Satgas Kesehatan TNI dan Kemenkes RI ke kampung-kampung terpencil adalah masalah transportasi. Untuk masuk ke Timika sendiri sudah cukup jauh apalagi ke distrik atau kampung di Kabupaten Asmat.

"Masuk ke distrik atau kampung di Kabupaten Asmat yang tersebar itu menggunakan transportasi khusus dan jarak kampung yang ditempuh paling dekat sekitar satu jam dengan speedboad, sementara distrik-distrik lainnya ada yang 6 sampai 8 jam perjalanan. Hal ini, tentu akan banyak sekali menguras tenaga dan biaya," bebernya.

Sarana yang ada di pos-pos itu sudah pasti sangat terbatas, termasuk masalah fasilitas internet dan telepon.

"Kalaupun ada, itu adalah tempat-tempat tertentu pada malam hari dan pada saat lampu hidup. Kendala-kendala itulah yang paling utama," ujarnya.

Sementara itu, tokoh masyarakat Kampung Ewer Distrik Agats, Samuel Yoyi mengatakan bahwa bahwa kehidupan masyarakat di daerah Kabupaten Asmat adalah bercocok tanam, nelayan dan mencari sagu untuk di makan serta dijual untuk dibelikan beras buat kehidupan sehari-hari.

"Saat ini kesehatan masyarakat banyak yang terganggu, sehingga sangat berpengaruh terhadap mata pencaharian di wilayahnya. Oleh sebab itu, kami senang dengan kehadiran tim kesehatan dari TNI," ungkapnya.[wid]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA