Angka itu naik dari penjualan neto Rp22,56 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.
Laporan keuangan perseroan pada keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia, yang dikutip Kamis 31 Oktober 2024, menyebutkan beban pokok penjualan naik menjadi Rp14,72 triliun dari Rp13,65 triliun dan laba bruto naik menjadi Rp9,51 triliun dibanding laba bruto Rp8,90 triliun.
Laba sebelum beban pajak naik menjadi Rp3,09 triliun dari laba sebelum beban pajak Rp2,65 triliun. Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk naik menjadi Rp2,37 triliun dari laba periode berjalan yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk Rp2,06 triliun.
Total liabilitas naik menjadi Rp4,84 triliun hingga periode 30 September 2024 dari total liabilitas Rp3,93 triliun hingga periode 31 Desember 2023. Sedangkan total aset juga naik menjadi Rp28,75 triliun hingga periode 30 September 2024 dari total aset Rp27,05 triliun hingga periode 31 Desember 2023.
Saham KLBF pada perdagangan kemarin, Rabu 30 Oktober 2024 turun 0,62 persen atau berada di level Rp 1.605 per saham.
Manajemen mengatakan optimistis bisa meraih pertumbuhan pendapatan dan laba bersih tahun ini dengan membidik pertumbuhan penjualan tumbuh high single digit mendekati 10 persen.
BERITA TERKAIT: