"Petugas piket harus tidur bergantian. Sebab serangan teroris di tengah malam menjadi tren di 2017," ungkap Ketua Presidium Indonesian Police Watch (IPW) Neta S. Pane dalam siaran persnya kepada redaksi, Jumat (29/12).
Secara kuantitas, terangnya, kasus terorisme di 2017 memang menurun. Tapi kualitasnya meningkat tajam.
Hanya dengan bersenjatakan pisau, teroris berani menyerang polisi. Bahkan membakar kantor polisi.
Mulai dari kasus bom Kampung Melayu, penyerangan Polda Sumatera Utara, penikaman polisi di Blok M, penyerangan Polres Banyumas, hingga pembakaran kantor polisi di Sumatera Barat.
"Fenomena baru terorisme di Indonesia yang patut dicermati dan diantisipasi Polri agar keamanan Indonesia di 2018 tetap kondusif," demikian Neta.
[tsr]
BERITA TERKAIT: