Hal ini patut diwaspadai, karena bisa dimanfaatkan kelompok radikal untuk lebih memperkeruh suasana. Apalagi krisis Rohingya ini ‘dibumbui’ isu agama.
"Diskriminasi ganda dan dugaan genosida atas dasar agama dan etnis yang dialami oleh rohingya sangat mungkin menghimpun solidaritas dan dukungan publik,†ujar Ketua Setara Institute Hendardi dalam keterangannya.
Karena itu, Hendardi mendukung langkah yang telah dilakukan pemerintah Indonesia dengan mengirim Menlu Retno Marsudi ke Myanmar untuk melakukan lobi perdamaian. Namun selain itu, pemerintah juga harus mengantisipasi kelompok-kelompok masyarakat yang mengkapitalisasi isu rohingya untuk kepentingan politik dalam negeri.
"Jika pemerintah tidak mengambil langkah politik, potensi ketegangan sosial di dalam negeri juga cukup tinggi," imbuhnya.
[wid]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: