Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Di Lamongan, Puluhan Mantan Kombatan Teroris Ikut Upacara Bendera

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Kamis, 17 Agustus 2017, 23:20 WIB
Di Lamongan, Puluhan Mantan Kombatan Teroris Ikut Upacara Bendera
Foto/Net
rmol news logo Sebanyak 30 orang mantan kombatan dan narapidana terorisme ikut dalam upaca bendera yang digelar di  halaman Masjid Baitul Muttaqien yang berada di desa Tenggalun, Solokuro, Lamongan, Jawa Timur, Kamis (17/8).

Dalam upacara yang dipimpin inspektur upacara Kapolres Lamongan, AKBP Juda Nusa Putra tersebut, para petugas upacara bendera kebanyakan terdiri dari pelaku, maupun keluarga pelaku bom Bali 1. Pengibar bendera terdiri dari Zulia Mahendra yang merupakan anak mantan teroris Amrozip; Saiful Arif, mantan teroris kasus Poso; dan Khoerul Mustain, anak sulung terpidana bom Bali 1, Nor Minda.

Menariknya Saiful sebagai pembawa bendera tetap semangat melangkah demi mengibarkan bendera merah putih meski dengan langkah tertatih karena bekas luka tembak di kaki. Hal ini menjadi bukti sang mantan teroris yang sudah benar-benar kembali mencintai NKRI.

Tidak hanya pengibar bendera, hampir semua petugas upacara juga merupakan mantan teroris. Seperti Perwira Upacara, yaitu Yusuf Anis yang merupakan lulusan Akademi Militer Mujahidin Afghanistan. Komandan Upacara juga dilaksanakan oleh Yoyok Edi Sucahyo yang pernah terlibat sebagai anggota Moro Islamic Liberation Front (MILF).

Upacara berlangsung tepat pukul 09.50 WIB secara khidmat di halaman Masjid Baitul Muttaqien yang baru diresmikan 21 Juli lalu oleh kepala BNPT, Komjen Pol. Drs. Suhardi Alius, MH.

Para petugas upacara sebelumnya sudah mempersiapkan diri melalui latihan rutin selama 2 minggu. Mereka dilatih langsung oleh petugas dari Polres Lamongan.
 
"Ini wujud untuk menyatakan pada masyarakat bahwa mereka sudah NKRI, sudah cinta tanah air. Luar biasa, sangat saya apresiasi," ujar Kapolres Lamongan AKBP Juda Nusa Putra dalam keterangan tertulisnya kepada redaksi.

Ali Fauzi Manzi, mantan teroris yang kini sudah menjadi pengurus masjid dan ketua Yayasan Lingkar Perdamaian turut berpartisipasi dengan membacakan naskah proklamasi. Menurutnya, sikap yang ia tunjukkan itu adalah implementasi dari ikrar peresmian Lingkar Perdamaian.

"Saya tidak mau mendengar masyarakat bicara ikrar saya hanya di mulut saja, maka ini buktinya," ungkap adik dari Amrozi ini.

Upacara ditutup dengan pembacaan doa yang membawa pesan perdamaian oleh Ustadz Chozin yang juga merupakan kakak tertua dari Ali Fauzi. Dalam doanya, ia menyampaikan pesan-pesan perdamaian dan persatuan NKRI.

Kegiatan peringatan HUT RI ke-72 ini dilanjutkan dengan berbagai perlombaan yang turut memeriahkan hari kemerdekaan seperti panjat pinang, balap karung, pukul bantal, dan mash banyak lagi. Berbagai hadiah sudah disiapkan untuk menghibur peserta, mulai dari TV, kulkas, hingga kambing.

Upacara bendera ini juga merupakan wujud dari implementasi program Deradikalisasi yang telah dijalankan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) selama ini dalam mengurai masalah terorisme dari hulu hingga hilir.  Turut hadir perwakilan dari BNPT pada upacara tersebut yakni Kasubdit Pengamanan Lingkungan, Kolonel Sus. Fanfan Infansyah. [ian]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA