Kewaspadaan harus dicamkan walaupun sampai saat ini belum pernah terjadi konflik sosial bernuansa SARA atau kejadian yang berkaitan radikalisme dan terorisme di Sumsel.
Hal itu Alex sampaikan dalam rapat koordinasi Komunitas Intelejen Daerah (Kominda) se-Sumsel dalam rangka penanganan konflik SARA dan penanganan terorisme. Acara yang dibuka langsung olehnya itu berjalan di Griya Agung Palembang, Kamis (3/8).
"Kita semua beruntung bisa mendapatkan informasi langsung dari tangan pertama, karena belum tentu daerah lain bisa menghadirkan semua narasumber seperti rapat koordinasi ini. Jadi, saya instruksikan FKUB Provinsi Sumsel turun langsung ke masyarakat guna mengantisipasi berkembangnya SARA," kata Alex.
"Saya juga mengajak seluruh ulama dan Kiai di Sumsel agar memberikan ajaran yang benar, untuk menghindari berkembangnya ancama radikalisme dan terorisme di Sumsel," harapnya.
Rakor ini menghadirkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Suhardi Alius, dan Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri RI, Mayjen TNI (Purn) Soedarmo.
Yang juga hadir dalam pembukaan rapat koordinasi adalah Kapolda Sumsel, Irjen Pol Agung Budi Maryoto; Kasdam II Sriwijaya, Brigjen TNI Marga Taufiq; dan para Bupati atau Walikota se-Sumsel, di antaranya tampak Bupati Muba, Bupati Muara Enim, serta Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sumsel, Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM), Forum Pembauran Kebangsaan Sumsel, dan organisasi kemasyarakatan lain.
"Maksud dan tujuan pertemuan ini adalah mewaspadai sejak dini munculnya SARA dan terorisme. Selain mewujudkan dan meningkatkan koordinasi antar aparatur pemerintah, serta persiapan reaksi dini. Apalagi, ke depan bakal ada beberapa agenda besar di Sumsel, seperti Pilkada Serentak dan Asian Games 2018," ujarnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: