Yenny menegaskan dalam upaya menghilangkan radikalisme, pemerintah juga harus menuntaskan persoalan kesenjangan dan kemanusiaan.
"Ketika masih ada korupsi yang dilakukan pejabat-pejabat negara, ketika masyarakat miskin masih banyak, ini mudah sekali jadi ladang subur persemaian gagasan-gagasan radikalisme, karena ada orang-orang yang mengatakan bahwa solusi dari ini semua adalah khilafah. Jadi kita semua harus berjuang agar nilai-nilai Pancasila bisa diamalkan," tegas Yenny saat diskusi bertajuk "Radikalisme di Timur Tengah dan Pengaruhnya di Indonesia" di auditorium badan PPSDM Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Sabtu (22/7).
Yenny menjelaskan pihak yang paling besar bakal melakukan tindakan teror yakni laki-laki berusia muda. Menurut Yenny, generasi muda lebih rentan untuk disusupi pemikiran radikal lantaran masih masuk dalam fase mencari jati diri atau identitas. Faktor lainnya yakni, banyaknya konten-konten di dunia Internet bermuatan kebencian.
Putri Abdulrahman Wahid itu menambahkan, tingkat kerentanan anak muda tersusup pemikiran radikal bukan saja di Indonesia. Remaja di dunia juga menjadi sasaran, bedanya, di negara barat remaja memilih untuk melakukan tindakan kriminal, di Indonesia bisa direkrut ke dalam kelompok teror.
[san]
BERITA TERKAIT: