NTB merupakan salah satu lokasi fokus tim Sinergisitas sejak tahun 2018. Tahun ini, sebanyak 76 rencana aksi dilakukan di 5 kabupaten/kota, yaitu Kota Bima, Kabupaten Bima, Kabupaten Dompu, Kabupaten Sumbawa, serta Kabupaten Sumbawa Barat.
Rencana aksi tersebut meliputi pembangunan fisik seperti pemberian alat kerja, dukungan permodalan dan pembangunan balai latihan kerja, serta pembangunan SDM melalui seminar, sosialisasi, atau pun penyuluhan bertema wawasan kebangsaan dan moderasi beragama.
“Sejak kami intervensi ke sini, dampak penekanan radikalisme dan terorisme sangat luar bisa. Banyak manfaat yang dirasakan oleh masyarakat, lebih kondusif,” kata Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI), Bangbang Surono, Kamis (19/10).
Meski sudah kondusif, Bangbang yang juga Ketua Tim Pelaksana Sinergisitas mengingatkan agar seluruh kementerian/lembaga serta pemerintah NTB tetap konsisten dan waspada.
“Kami mengajak kementerian dan lembaga serta pemda bersinergi dan berperan aktif sesuai peran tugasnya, melaksanakan sinergisitas secara berkelanjutan. Kita tetap harus waspada, jangan sampai lengah jadi muncul lagi bibit (radikalisme dan terorisme) masyarakat,” sambungnya.
Selain NTB, Tim Sinergisitas juga memberikan fokus terhadap Sulawesi Tengah, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Sasaran dari program ini antara lain individu, kelompok, atau wilayah dalam lingkup terkecil, dimulai dari desa/kelurahan yang rentan kelompok radikal terorisme.
BERITA TERKAIT: