Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Guru Besar UIN: Jika Orang Islam Pasti Tidak Berbuat Teror Dan Kekerasan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Kamis, 08 Juni 2017, 13:39 WIB
rmol news logo Islam adalah agama yang penuh kasih sayang dan kedamaian. Islam juga agama penuh jiwa dan semangat kebangsaan. Karena itu, di bulan Ramadhan ini sudah seyogyanya umat Islam makin meningkatkan ketaqwaan dan rasa cinta tanah air demi untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Marilah kita tingkatkan ketaqwaan dan menebar kepedulian kepada sesama, serta memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa," ujar Ketua Ikatan Dai Indonesia (Ikadi), Prof. Dr. KH. Ahmad Satori Ismail di Jakarta, Kamis (8/6).

Ajakan itu disampaikan berkaitan masih terjadinya ancaman radikalisme dan terorisme di bulan Ramadhan ini. Seperti diketahui, beberapa hari menjelang Ramadan, terjadi teror bom di Kampung Melayu, Jakarta, yang memakan tiga korban tewas anggota kepolisian. Bahkan di luar negeri, teror terjadi saat bulan Ramadhan ini seperti aksi teror di London, Paris, bom di Afganistan dan Iran.

Menurut Kiai Satori, sebagai agama yang damai, ajaran Islam melarang bahkan mengharamkan umatnya melakukan kekerasan dalam bentuk apapun. Apalagi kemudian ada orang berperilaku yang membuat orang lain takut seperti teror.

"Kalau orang Islam pasti tidak akan melakukan hal-hal kekerasan, apalagi melakukan teror di bulan Ramadhan ini. Dengan demikian, bila ada yang melakukan itu, perlu ditelusuri apa motivasinya dan siapa sebenarnya mereka. Kita perlu hati-hati dengan kelompok seperti ini agar umat merasa aman," terang Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah ini.

Ia menilai, salah satu yang mendasari orang-orang melakukan kekerasan atas nama agama itu karena mereka salah memaknai jihad. Menurutnya, jihad itu seharusnya berjuang untuk menegakkan kebenaran dan agama Allah dengan cara yang baik, dengan demikian caranya juga harus dilakukan dengan baik, bukan dengan kekerasan, apalagi sampai menghilangkan nyawa orang lain.
 
Karena itu, alangkah baiknya bila bulan Ramadhan ini diisi untuk mengukuhkan ibadah, berbuat baik kepada sesama dan memperkuat hubungan dengan pencipta dan sesama. Karena orang yang bertaqwa itu adalah orang yang menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.

"Kalau Allah melarang membunuh, berbuat jahat, merusak, maka kita harus taat menjauhi hal-hal seperti itu sehingga ketaqwaan ini semakin kokoh. Apalagi taqwa itu salah satu tujuan bangsa Indonesia. Mudah-mudahan dengan ketaqwaan ini bangsa Indonesia merasa aman, karena kalau ribut dan terjadi teror terus, semua menjadi rugi. Ekonom rugi, pedagang rugi, politisi rugi, Indonesia rugi," urai Kiai Satori.

Ia menegaskan, karena Islam agama yang lembut sehingga bagi orang yang masih memiliki pemikiran radikal itu harus memahami sebenarnya dilarang berbuat kekerasan, teror, kejahatan.

"Kita imbau mereka semakin dekat dengan Alqur'an dan Assunah, dan ajaran yang disampaikan orang yang terdahulu tentang Islam yang lembut dan damai," pungkasnya.[wid]

 

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA