Dugaan itu cukup tercermin dalam konflik ISIS melawan pemerintah Filipina di Marawi, Filipina Selatan, yang menjadi negara terlemah di ASEAN.
Demikian pendapat dari Anggota Komisi I DPR RI, Prananda Paloh, dalam keterangan persnya, Jumat (26/5). Dia memperkirakan, kondisi tersebut akan berpengaruh secara ideologis maupun keamanan bagi Indonesia.
"Indonesia harus siaga pada efek ikutan dari Filipina ini. Kemudian, tidak boleh lengah sedikitpun dari bangkitnya para pengikut ISIS di Indonesia. Ini merupakan
clear and present danger bagi ASEAN dan Indonesia khususnya," kata putra dari pendiri Partai Nasdem, Surya Paloh, ini.
Dia berharap Indonesia dapat secara diplomatik segera mengorganisir bantuan apapun yang diperlukan bagi Filipina. Hal ini agar ancaman tidak meluas, dan dapat menumpas seluruh jaringan ISIS di ASEAN.
Sebelumnya, anggota parlemen yang membidangi komisi pertahanan, intelijen, dan luar negeri ini menyampaikan simpati dan belasungakwa yang mendalam terhadap keluarga dan korban serangan teroris di Kampung Melayu, Jakarta Timur, pada Rabu malam (24/5).
"Saya mengimbau kita waspadai ancaman radikalisme berkedok agama yang membahayakan persatuan dan kehidupan demokrasi di Indonesia. Semoga Allah SWT bersama kita semua," tuturnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: