"Potensi teroris di Indonesia masih ada. Oleh karena itu harus tetap berhati-hati dan waspada. Masyarakat harus bekerjasama apabila melihat ada kelainan harus melaporkan ke aparat, polisi atau tentara," kata JK kepada wartawan, Kamis (25/5).
Atas dasar itu, selaku Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia juga meminta ceramah di masjid lebih menekankan akan kedamaian.
"Dan saya juga meminta pada bulan puasa ini agar masjid dalam ceramahnya harus menekankan pada kedamaian dan kebersamaan kepada seluruh masyarakat serta kewaspadaan," tegas JK.
Menurut JK, teror terjadi karena adanya ajaran sesat yang diterima pelakunya. Pelaku menganggap membunuh aparat adalah amal, padahal bisa saja akan mendapat neraka sebagai balasan.
"Karena bagaimana pun teror ini terjadi karena ajaran sesat yang menganggap membunuh aparat negara adalah amal padahal bisa jadi dia akan mendapat balasan di neraka nanti," demikian JK.
[san]
BERITA TERKAIT: