Dalam khotbahnya, Monsigneur Suharyo mengajak umat untuk selalu bersyukur dengan hati yang jernih dalam situasi apapun. Karena tanpa hati yang jernih maka kita tidak akan bisa bersyukur.
"Kehadiran sahabat dan keluarga menjadi penguat bagi keluarga yang ditinggalkan. Dan berdoa bagi Bapak Arie Sembiring untuk mendapatkan kebahagian abadi di surga," ujar Uskup Agung Jakarta yang juga Uskup TNI/ Polri.
Menurut Mgr. Suharyo, kematian adalah peristiwa iman. Dengan keyakinan iman kita menyadari bahwa hidup dari Allah dan akan kembali kepada Allah. Dan kita yang di dunia belum melihat yang sejati. Bahwa kehidupan di dunia ini belum berakhir dan tidak berhenti di dunia ini karena ada kehidupan lainnya.
"Allah telah menyiapkan tempat bagi kita dan semua akan sampai ke tujuan hidup kita yaitu kepada Allah," ujar Mgr. Suharyo.
Misa arwah 100 hari yang digelar secara sederhana itu dihadiri keluarga besar Laksdya Arie Sembiring, teman-teman lulusan AAL 83, dan umat di sekitar Paroki St. Yakobus, Komp. TNI AL, Jakarta Utara.
[zul]
BERITA TERKAIT: