Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pintu Masuk Ke Suriah, BNPT Akan Pantau WNI Di Sudan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Jumat, 10 Maret 2017, 17:32 WIB
Pintu Masuk Ke Suriah, BNPT Akan Pantau WNI Di Sudan
Suhardi Alius dan Burhanuddin/BNPT
rmol news logo Sudan merupakan salah satu negara Arab yang memiliki akses ke negara-negara terutama di kantung ISIS, Suriah dan Irak. Dua tahun terakhir sudah dua mahasiswa Indonesia yang ditangkap oleh aparat keamanan setempat dan dipulangkan ke Indonesia karena diduga berhubungan dengan kelompok-kelompok pendukung ISIS.

Informasi itu disampaikan Duta Besar (Dubes) RI untuk Sudan dan Eritrea, Burhanuddin, saat bertemu Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Suhardi Alius, di Jakarta, Jumat (10/3).

BNPT diminta mengunjungi dan memantau langsung ke Sudan guna mengetahui situasi dan kondisi masyarakat dan mahasiswa Indonesia yang berdomisili di negara tersebut.

"Masyarakat dan mahasiswa Indonesia di Sudan setiap tahun mengalami peningkatan. Mereka perlu dipantau dan diberi pemahaman terkait propaganda paham radikal terorisme, khususnya ISIS. Makanya kami minta Kepala BNPT untuk memantau langsung sekaligus bisa memberikan pemahaman kepada mereka terkait terorisme ini," ujar Dubes Burhanuddin.

Dijelaskan Burhanuddin, hampir semua mahasiswa Indonesia di Sudan berasal dari level menengah ke bawah dan umumnya dikirim oleh yayasan-yayasan pendidikan di Tanah Air. Di antara mereka ada yang mendapat beasiswa dari universitas di Sudan dan ada juga biaya pribadi.

"Kondisi ekonomi ini sangat memungkinkan WNI untuk mudah menerima tawaran dana atau biaya hidup dari mana tanpa mereka mengetahui bahwa itu akan berdampak pada dirinya terutama masalah radikalisme," imbuh Burhanuddin didampingi Head of Chancery KBRI Khartoum, Jumara.

Dia juga akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait di Tanah Air untuk melakukan pencerahan dan pemahaman tentang kebangsaan dan kesatuan nasional kepada setiap calon mahasiswa yang ingin berangkat ke luar negeri, khususnya yang ke Timur Tengah termasuk ke Sudan, sebagaimana pernah dilakukan kepada calon-calon mahasiswa yang ingin belajar ke Turki.

Pada kesempatan itu, mantan Kabareskrim Polri ini memuji upaya-upaya yang dilakukan KBRI Khartoum termasuk dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang muncul di masyarakat Indonesia di Sudan baik terkait terorisme maupun kasus penyelundupan senjata yang baru-baru ini dituduhkan ke Pasukan Polri yang bertugas dalam misi UNAMID di Darfur yang akhirnya tidak terbukti. [wid]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA