Anggota Komisi III DPR RI Nasir Djamil mengatakan, hal itu menjadi salah satu tantangan besar bagi Komjen Suhardi Alius, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang baru dilantik.
"Ini adalah pekerjaan rumah berat bagi Suhardi sebagai Kepala BNPT ke depan," ungkapnya di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (20/7).
Karenanya, menurut Nasir, perlu langkah strategis yang diambil BNPT untuk mengantisipasi munculnya kemarahan dan teror balasan dari para loyalis Santoso. Dia mengakui bahwa Suhardi kurang berpengalaman dalam penanggulangan terorisme, namun diyakini mampu memberangus terorisme dengan cerdas dan memantapkan program dan kinerja BNPT ke depan.
Sebagai mitra kerja, Komisi III pun berjanji akan mengawasi kinerja BNPT ke depan. Utamanya terkait langkah strategis yang akan diambil pasca tewasnya Santoso di pegunungan Biru, Poso, Sulawesi Tengah.
"Meski dinilai berhasil menewaskan pimpinan kelompok teroris, kita tidak boleh lengah, kita harus waspada dan perlu terus mengkritisi penanganan tindak pidana terorisme oleh aparat penegak hukum," jelas Nasir.
Lebih lanjut, Nasir berharap tewasnya Santoso mampu menjadi momentum berakhirnya persoalan terorisme di Indonesia. Terlebih dengan besarnya anggaran yang dikeluarkan untuk memburu Santoso dan kelompoknya selama ini.
[wah]
BERITA TERKAIT: