Pada malam itu murni masalah keamanan. Malam tersebut pun saya melindungi para jamaah tersebut supaya tidak terjadi kekerasan karena Walikota tidak memiliki otoritas atau hak untuk berbicara ataupun melarang aqidah." ujarnya kepada wartawan, di Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (28/10)
Kamis malam lalu (22/10), Bima membubarkan perayaan Asyuro kelompok Syiah yang menurutnya telah membuat keresahan di masyarakat.
Pada kesempatan ini, Bima juga meluruskan bahwa dirinya tidak mau dianggap berdiri di atas salah satu golongan. Ia menegaskan lagi bahwa tindakannya berdasar pertimbangan keamanan.
"Kami tidak ingin adanya konflik terbuka atas nama agama di kota yang dicintai. Karena sebagai kepala daerah, saya harus berdiri di atas semua golongan dan kepentingan.†tegasnya.
Yang terpenting baginya, pemerintah Kota Bogor akan terus berkomunikasi dan mensosialisasikan peraturan kepada seluruh elemen warga.
Pemerintah Kota Bogor pun diklaimnya sudah mengirimkan surat kronologis kejadian ke Komnas HAM. Bima berharap kebijakannya tidak menjadi pintu masuk bagi kepentingan lain yang mengganggu keharmonisan umat beragama.
[ald]
BERITA TERKAIT: