Pembakaran ini tersebut dilakukan karena gereja tersebut yang dianggap tak memiliki izin.
"Kalau melihat dari senjata tajam yang mereka bawa, kami menduga gerakan ini sudah direncanakan," terang Badrodin saat jumpa pers di kediamannya, Jakarta Selasa (13/10).
Sementara soal penembakan yang dikabarkan menggunakan airsoftgun dan menewaskan dua orang, dia menjelaskan, hal tersebut masih diperiksa.
"Menurut saya ini bukan senapan angin, tapi airgun. Tapi kepastiannya akan kami cek di forensik," ungkapnya.
Dia menambahkan jumlah massa sekitar 500-700. Polri juga telah melakukan upaya untuk penyelesaian kasus ini secara damai.
"Tapi kan tentu tidak hanya Polri, tapi Pemda dan pihak terkait untuk menyelesaikan masalah perizinan ibadah ini," terangnya.
Badrodin mendorong pemda untuk memfasilitasi dan memediasi agar menyelesaikan masalah ini dengan baik. [zul]
BERITA TERKAIT: