"Penyerangan-penyerangan itu bukan sekarang saja. Kasus itu kan kasus kelanjutan dari yang dulu-dulu belum selesai penanganannya," ujar Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Mayjen (Purn) TB Hasanuddin, kepada
Rakyat Merdeka Online, Senin (2/6).
Politisi PDI Perjuangan ini khawatirkan kasus-kasus semacam itu akan terus merebak. Dan, saat ini kelompok-kelompok intoleran merasa semakin kuat karena ada pernyataan elite-elite politik, yang berkompetisi jelang Pilpres 2014, yang tidak menyejukkan suasana kerukunan umat beragama.
"Rakyat Indonesia itu masih paternalistik. Para politikus itu sudah diposisikan sebagai tokoh agama atau tokoh nasional, jadi jangan sembarangan
ngomong. Nanti akan ditafsirkan salah oleh mereka yang pengetahuan agamanya masih rendah, bisa diaplikasikan di lapangan oleh kelompok yang merasa tindakan kekerasan itu halal," ujar TB.
Di sisi lain, Ketua DPD PDIP Jawa Barat ini mengharapkan aparat keamanan mampu meredam suasana panas di lapisan bawah, apalagi aparat sah dan diizinkan menggunakan kekerasan demi perlindungan warga negara. Selain itu, ia anjurkan para guru dan orang tua memberikan pemahaman bahwa sesungguhnya Islam memberikan rahmat, kenyamanan maupun ketenangan kepada seluruh masyarakat.
"Saya sarankan aparat intelijen melakukan penggalangan kepada tokoh-tokoh politik nasional, supaya di suasana politik yang panas ini tidak mengumbar ucapan yang memancing bentrokan. Secara struktural saja dilakukan di Polda-Polda atau Kodam adakan sarasehan dengan tokoh-tokoh politik," jelasnya.
[ald]
BERITA TERKAIT: