"Pak Kapolri cepat kejar itu dan tuntaskan, berikan penjelasan kepada masyarakat umum bahwa itu bukan terkait pada satu gerakan yang sasarannya adalah polisi, sehingga masyarakat bisa merasa tenang," ujar anggota Komisi III DPR, Martin Hutabarat, kepada wartawan di gedung Nusantara II DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (11/2).
Martin mengkhawatirkan aparat polisi terus menerus jadi sasaran tembak, apalagi ada kecenderungan teror itu berpindah dari sekitar Jakarta ke daerah lainnya. Hal itu akan membuat masyarakat semakin merasa tidak aman.
"Kemarin hanya lokasinya terbatas Jakarta. Kalau sudah ke daerah-daerah lain maka ini mengkhawatirkan. Kalau polisi menjadi sasaran penembak-penembak misterius, masyarakat merasa ketakutan. Polisi saja tidak bisa menjaga dirinya, bagaimana dengan masyarakat umum?" ungkapnya.
Lebih lanjut, Martin mengungkapkan, apapun yang menjadi motif dari penembakan polisi tersebut harus diungkap secara jelas.
"Kalau masalah ini menyangkut masalah kriminal, maka juga harus dijelaskan. Tapi kalau ini adalah satu skenario yang menjadikan polisi sebagai target, maka ini harus menjadi musuh bersama," pungkasnya.
Ipda Muhammad Daud adalah perwira pertama Intelkam Polda Sulawesi Selatan. Dia tewas seketika setelah ditembak oleh orang tidak dikenal di dekat rumahnya ketika hendak beribadah ke masjid dekat rumahnya.
Tembakan ke arahnya sebanyak dua kali yaitu di bagian dada dan perut.
[ald]
BERITA TERKAIT: