INDONESIA DISADAP

Makanya, SBY Jangan Naif dan Utopis

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Rabu, 20 November 2013, 16:38 WIB
rmol news logo Aksi penyadapan Australia terhadap pejabat tinggi negara, termasuk Presiden SBY dan Ibu Negara Ani Yudhoyono, menunjukkan bukti bahwa pemerintahan sekarang sangat naif dan utopis dengan prinsip yang dipegang Presiden SBY yaitu thousand friends zero enemy.

Menurut anggota Komisi I DPR RI, Tjahjo Kumolo, seharusnya  pemerintahan Presiden SBY lebih realistis dan sadar diri kalau karakter dari hubungan internasional secara universal memang lebih realis ketimbang idealis-utopis.

"Politik luar negeri dan politik pertahanan-keamanan memang seharusnya mengedepankan prinsip realisme politik yang berbasiskan kepentingan nasional," kata Sekjen PDI Perjuangan itu, kepada wartawan di gedung DPR RI (Rabu, 20/11).

Karena itu, seharusnya pemerintah tegas merespon penyadapan Australia. Aksi yang diklaim Australia sebagai "membela kepentingan nasional" itu sudah merugikan Indonesia. Prinsip itu biasa dipraktikkan oleh negara manapun di dunia dengan pemimpin-pemimpinnya yang rasional, dari dulu sampai sekarang, dan tidak akan pernah berubah.

Kasus penyadapan Australia terhadap pejabat tinggi Indonesia  harus dijadikan momentum penyadaran bagi  pemerintah dan jajaran diplomasinya untuk lebih realistis terhadap hubungan internasional modern ketimbang mengedepankan politik luar negeri thousand friends zero enemy yang "lips service". [ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA