Menurut anggota Komisi I DPR RI, Tjahjo Kumolo, seharusnya pemerintahan Presiden SBY lebih realistis dan sadar diri kalau karakter dari hubungan internasional secara universal memang lebih realis ketimbang idealis-utopis.
"Politik luar negeri dan politik pertahanan-keamanan memang seharusnya mengedepankan prinsip realisme politik yang berbasiskan kepentingan nasional," kata Sekjen PDI Perjuangan itu, kepada wartawan di gedung DPR RI (Rabu, 20/11).
Karena itu, seharusnya pemerintah tegas merespon penyadapan Australia. Aksi yang diklaim Australia sebagai "membela kepentingan nasional" itu sudah merugikan Indonesia. Prinsip itu biasa dipraktikkan oleh negara manapun di dunia dengan pemimpin-pemimpinnya yang rasional, dari dulu sampai sekarang, dan tidak akan pernah berubah.
Kasus penyadapan Australia terhadap pejabat tinggi Indonesia harus dijadikan momentum penyadaran bagi pemerintah dan jajaran diplomasinya untuk lebih realistis terhadap hubungan internasional modern ketimbang mengedepankan politik luar negeri
thousand friends zero enemy yang "lips service".
[ald]
BERITA TERKAIT: