Melalui campaign “Extreme Challenge - Chery Battery Test” bertema Revolution of Safety yang berlangsung di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Jakarta Utara, Selasa 17 Juni 2025, PT CSI melakukan tantangan merendam baterai CSH dengan air laut selama 48 jam.
Pengujian ini mengikuti keberhasilan serangkaian tantangan ekstrem di China, termasuk spiral rollovers, dual-vehicle collisions, dan tantangan bertahan selama lebih dari 48 jam dalam uji tekanan tumpukan 7 mobil. Dan, sebuah kebanggaan bagi Indonesia, karena didapuk sebagai negara pertama dengan skala internasional yang melakukan uji coba baterai secara ekstrem.
Air laut yang dikenal memiliki tingkat korosif tinggi sengaja dipilih dalam "Mission Impossible" ini untuk menunjukkan kehebatan teknologi CSH. Dalam kurun waktu tersebut ada live streaming melalui YouTube bagi warga yang ingin memantau langsung proses perendaman baterai ini.
Dalam kondisi kelembaban yang sangat ekstrem, baterai konvensional menghadapi bahaya keselamatan kritis, termasuk korsleting, kebocoran, bahkan insiden kebakaran yang menimbulkan ancaman serius bagi keselamatan berkendara.
Sehingga inisiatif ini menjadi jawaban atas kekhawatiran konsumen, mengenai keamanan baterai dalam kondisi rawan banjir dan kelembaban tinggi.
Tak hanya itu, air laut yang merendam baterai di dalam box tersebut juga diisi oleh sejumlah ikan. Hal ini untuk menunjukkan bahwa bahan yang digunakan untuk membuat baterai CSH sudah ramah lingkungan.
Setelah 48 jam pengujian nantinya baterai akan diangkat, dikeringkan, dan langsung dipasang kembali ke unit Tiggo 8 CSH dan dicoba test jalan untuk memastikan baterai bisa bekerja sebagaimana fungsinya seperti biasa.
"Chery sangat memahami kekhawatiran konsumen terkait durabilitas dan keamanan baterai pada kendaraan hybrid, terutama dalam kondisi ekstrem seperti banjir. Dengan memilih Indonesia sebagai lokasi pengujian perendaman air laut selama 48 jam tanpa henti, kami ingin menunjukkan secara transparan bahwa teknologi CSH telah dirancang dengan standar keselamatan tertinggi," tutur Head of Brand Department PT CSI Rifkie Setiawan, di lokasi, Selasa 17 Juni 2025.
"Ini adalah wujud komitmen kami bahwa 'keselamatan adalah kemewahan sejati' yang dapat dinikmati oleh setiap keluarga di seluruh dunia," sambungnya.
Sistem Keamanan BerlapisLangkah berani yang diambil Chery bukanlah pertaruhan tanpa dasar, melainkan keyakinan pada benteng teknologi yang melindungi baterai tersebut. Chery Tiggo 8 CSH menggunakan baterai jenis Lithium Iron Phosphate (Li-Po) berkapasitas 18,3 kWh yang telah mengantongi sertifikasi IP68 Waterproof.
Sertifikasi ini membuktikan ketahanan baterai ini terhadap air dan debu, serta mampu beroperasi normal dalam rentang suhu ekstrem dari -35°C hingga 60°C. Baterai yang disematkan juga sanggup membuat Chery Tiggo 8 CSH menempuh jarak hingga 90 Km dalam mode full EV. Untuk pengisian daya, baterai ini mendukung teknologi fast charging melalui port CCS2, yang mampu mengisi daya dari 30 persenke 80 persen hanya dalam waktu 20 menit.
Struktur pelindung baterai inovatif berkonsep Chainmail Battery Safety Structure juga dirancang dengan 14 titik penahan (Safety Anchor Points), mampu meningkatkan kekuatan sasis sebesar 7 persen dan menahan tekanan ekstrusi hingga 200 KN.
Struktur tersebut juga terdiri dari lapisan proteksi berlapis, di antaranya 10 lapis di bagian bawah, 15 lapis di samping, dan 16 lapis insulasi termal. Ketangguhan ini telah dibuktikan melalui serangkaian pengujian ekstrem, seperti uji intrusi pada kecepatan 55 km/jam dengan penetrasi 55 mm, uji rendam air selama 72 jam, uji jatuh dari ketinggian 4,9 meter, hingga uji semprotan garam netral selama 720 jam.
Melalui inovasi teknologi yang berkelanjutan dan pengujian yang ketat, Chery berdedikasi untuk menciptakan pengalaman mobilitas yang lebih aman bagi keluarga di seluruh dunia. Sementara itu, Uji Ketahanan Baterai di Indonesia juga mewujudkan komitmen Chery terhadap solusi rekayasa spesifik pasar melalui strategi pengembangan yang dilokalkan.
BERITA TERKAIT: