Kendaraan futuristik ini, yang akan mulai diproduksi dalam dua tahun ke depan, merupakan hasil nyata pertama dari kemitraan Renault dengan Volvo Trucks di bawah bendera Flexis.
Desain ZFlexEVan mengambil inspirasi dari Estafette klasik dengan lampu depan bundar kembar dan lekukan lembut.
Dimensi unik ZFlexEVan didorong oleh fungsionalitas. Dengan ukuran tinggi 2,59 m dan panjang 4,87 m memungkinkan pengemudi berjalan tegak dari kokpit ke ruang kargo, sehingga memperlancar proses pengiriman dan menghemat waktu yang berharga.
Menurut kepala Renault Group Luca de Meo, pengurangan waktu pengiriman selama 30 detik saja dapat menghasilkan peningkatan keuntungan sebesar 1 persen bagi operator logistik.
Meskipun Renault belum mengungkapkan spesifikasi sistem penggerak listriknya, perusahaan mengklaim ZFlexEVan akan 30 persen lebih murah untuk dioperasikan daripada van diesel konvensional.
Dikutip dari Arena EV, Selasa (17/9), salah satu fitur ZFlexEVan yang paling inovatif adalah statusnya sebagai kendaraan pertama Renault yang menggunakan perangkat lunak. Ini berarti fungsionalitas van dapat disesuaikan dan ditingkatkan melalui pembaruan perangkat lunak melalui udara, seperti halnya telepon pintar.
Ambisi Renault untuk ZFlexEVan dan usaha Flexis yang lebih luas tidak hanya terbatas pada pembuatan van listrik yang baru. Perusahaan ini bertujuan untuk mendominasi pasar van Eropa dan melihat ZFlexEVan sebagai bagian penting dari strategi ini.
De Meo bahkan menyamakan proyek tersebut dengan pengaruh Tesla yang mengganggu pasar mobil penumpang, dengan menyebut ZFlexEVan sebagai "Tesla untuk kendaraan komersial dalam beberapa hal."
BERITA TERKAIT: