Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), Suwandi Wiratno, pada Selasa (5/3).
"Pembelian EV (electric vehicle) ini masih 80 persen tuh orang ditunai," kata Suwandi.
Ketua APPI itu mengatakan bahwa sejauh ini penyaluran pembiayaan kredit untuk kendaraan listrik masih terbilang minim, karena pembiayaan dari perusahaan leasing untuk kendaraan listrik masih di kisaran 0,01 persen dari total pembiayaan.
Menurut Suwandi, minimnya kredit mobil listrik terjadi karena mayoritas pembeli EV merupakan masyarakat yang dananya mencukupi, serta mengincar first experience atau mencoba sesuatu yang baru. Sehingga mereka tidak mengambil kredit.
"Pembeli EV hari ini tuh kebanyakan memang orang-orang, yang paling tidak dia cukup dananya. Dan kedua, dia mau first experience," ujarnya.
Adapun kendaraan itu dibanderol sekitar Rp200 juta-an, atau yang dikenal dengan Low-Cost Green Car (LCC).
BERITA TERKAIT: