Menurut
Nikkei, Selasa (19/12), Daihatsu diperkirakan akan melaporkan temuan panel independen kepada kementerian transportasi Jepang pada Rabu (20/12).
Perusahaan juga akan mengadakan konferensi pers mengenai temuan dan rencana produksinya ke depan.
Produsen mobil tersebut akan menghentikan sementara jalur produksi untuk model yang terkena dampak hingga dapat mengatasi kekurangan dalam proses keselamatannya.
Daihatsu memainkan peran penting dalam ekspansi Toyota di Asia.
April lalu, perusahaan tersebut mengumumkan bahwa mereka menemukan kelemahan dalam uji keselamatan tabrakan samping untuk empat model yang ditujukan untuk pasar luar negeri dan membentuk panel independen untuk meninjau masalah tersebut.
Daihatsu mengatakan, pada Mei bahwa mereka juga menemukan masalah dalam pengujian kendaraan sport Rocky dan Toyota Raize. Produksi Rocky dan Raize sendiri sudah dihentikan.
Penyelidikan independen, yang berlangsung hampir delapan bulan, diyakini telah mengungkap kesalahan emisi dan data lingkungan lainnya.
Daihatsu memproduksi lebih dari 1,7 juta kendaraan di seluruh dunia pada tahun fiskal 2022. Sekitar setengahnya dibuat di Jepang, termasuk di prefektur Osaka dan Shiga.
Perusahaan ini memegang sekitar 30 persen pangsa pasar untuk mobil kei, menjadikannya pemimpin industri bersama dengan rivalnya Suzuki Motor.
BERITA TERKAIT: