Asisten pelatih kriket Sumut Dede Dharmawan mengatakan, kekalahan yang dialami oleh tim putra putri Sumut ini disebabkan oleh faktor non teknis. Mereka telat tiba di lapangan sehingga tidak dapat melakukan persiapan dan pemanasan dengan maksimal. Persoalan non teknis itu terjadi karena bus jemputan para atlet tidak datang.
"Seperti diinfokan pihak panitia, kami sudah standby di hotel Thong Inn jam 6 kurang, tetapi hingga setengah jam kami menunggu pihak bus tidak datang menjemput," ungkap Dedek Dharmawan, kepada wartawan.
Ironisnya kata Dedek, setelah berkoordinasi dengan pihak bus, pihak bus mengatakan bahwa mereka hari ini tidak ada jadwal dan koordinasi dengan pihak Dinas Perhubungan Sumatera Utara, untuk melakukan penjemputan tim putra putri Sumut ke venue kriket di Lapangan Cerdas Lubuk Pakam.
Untuk mencegah keterlambatan, tim akhirnya berangkat menggunakan 5 mobil pribadi milik official tim. Mobil itu mereka manfaatkan untuk mengangkut 28 pemain sehingga kondisinya sangat tidak memadai.
"Pertandingannya jam 7.30 Wib, kami harus tiba di lapangan jam 7.00 Wib untuk tos menentukan siapa duluan yang main. Sampai di lapangan kami hampir jam 7," ujarnya.
Keterlambatan inilah yang memicu kurangnya persiapan dan pemanasan. Pada sisi lain, kondisi mental pemain juga dinilai sudah drop.
"Kami sangat menyayangkan sekali kejadian ini, padahal kita sebagai tuan rumah. Dalam hal ini kami merasa dirugikan oleh pihak terkait," kesal Dedek.
BERITA TERKAIT: